http://books.google.co.id/books?id=rQt5OAvlO9kC&lpg=PP1&dq=matematik%20pmr&hl=id&pg=PA1#v=onepage&q=matematik%20pmr&f=false

Monday, May 31, 2010

NERAKA

Secara harfiyah, neraka artinya api, yakni tempat siksaan dan balasan bagi orang yang tidak beriman kepada Allah swt dan berbuat dosa dalam kehidupannya di dunia. Agar tumbuh ke dalam jiwa perasaan takut kepada neraka, menjadi penting bagi kita semua memahami hakikat neraka yang sesungguhnya, karena memang tidak ada yang bisa membahasakan dahsyatnya penderitaan di neraka, sebagaimana tidak ada yang bisa membahasakan kenikmatan surga.
Paling tidak, ada delapan hal yang harus kita perhatikan untuk memahami hakikat neraka.

1. Panas Yang Tidak Terkira.

Azab dan siksa Allah dalam kehidupan akhirat merupakan sesuatu yang sangat dahsyat dan tidak bisa dibayangkan sedikitpun, begitu juga sebenarnya kenikmatan yang diberikan Allah kepada penghuni surga. Salah satu gambaran yang dikemukakan Rasulullah saw dalam hadits tentang betapa dasyatnya siksa neraka adalah perbandingan panasnya api dunia dengan api di akhirat, beliau bersabda:

 
Apimu (yang kamu semua menyalakannya di dunia) ini adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari panasnya neraka jahanam, setiap bagian sama suhu panasnya dengan api di dunia ini (HR. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi).
Karena begitu panasnya api neraka ini, ia berkobar dan mengelupaskan kulit kepala, sesuatu yang amat mengerikan sebagaimana firman-Nya: Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak, yang mengelupas kulit kepala (QS. Al-Ma’arij [70]: 15-16).

Untuk menggambarkan pedihnya penderitaan di neraka, penghuninya tidak hanya dibakar sampai kulit kepala, tapi juga sampai ke hati, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah swt: (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati, sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka itu) diikatpada tiang-tiang yang panjang (QS. Al-Humazah [104]:6-9)
Adapun panasnya api neraka yang sedemikian dahsyat ternyata bahan bakarnya adalah manusia dan batu, Allah swt berfirman: Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir (QS. Al-Baqarah [2]:24)

Rasa panas yang tidak terkira tidak hanya berupa api, penghuni neraka juga akan disiram dengan air yang sangat panas yang bisa tembus sampai ke perut dan menghancurkan isinya, di dalam kitab hadits sunan Tirmidzi, Rasulullah saw bersabda:

Sesungguhnya air mendidih disiramkan atas kepada mereka (penghuni neraka), lalu air yang mendidih itu menembus hingga sampai diperutnya kemudian memotong apa yang ada di dalam perutnya hingga keluar dari kedua telapak kakinya dalam keadaan cair, kemudian dikembalikan seperti semula (HR. Tirmidzi).

Disisi lain, masalah siksa neraka yang tak terbayangkan dahsyatnya adalah dari segi waktu yang berabad-abad lamanya, bahkan mereka kekal di dalamnya, Allah berfiman: “Sesungguhnya neraka jahannam itu (padanya) ada tempat pengintai, lagi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas, mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya, mereka tidak merasakan kesejukan dan (tidak pula) mendapat minuman, selain air yang mendidih dan nanah, sebagai pembalasan yang setimpal. Sesungguhnya mereka tidak takut kepada hisab, dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh-sungguhnya. Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab. Karena itu rasakanlah. Dan segala sesuatu telah kami catat dalam suatu kitab. Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain azab“. (QS. An Naba [78]: 21-30).

Untuk memberi gambaran dahsyatnya neraka, ternyata Rasulullah saw memberi ilustrasi tentang siksa neraka yang paling ringan, meskipun siksa yang ringan ini juga sudah sangat berat untuk dirasakan, beliau bersabda:
Azab yang paling ringan di neraka pada hah kiamat ialah dua butir bara api di kedua telapak kakinya yang dapat menembus otak (HR. Tirmidzi).

2. Bau Busuk Yang Menyengat.

Selain panas yang tidak terkira, penghuni neraka juga akan mencium bau yang sangat tidak sedap, bau yang tidak bisa dikira lagi sehingga Rasulullah saw memberikan ilustrasi dalam sabdanya:

Seandainya satu timba berisi nanah yang mengalir dari penghuni neraka menimpa kehidupan dunia, niscaya penduduk dunia menjadi busuk baunya (HR. Tirmidzi)

Dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda: Sungguh seandainya satu tetes dari pohon zaqqum (pohonjelek di neraka) dijatuhkan di dunia, niscaya merusak penghidupan penghuni dunia, lalu bagaimana keadaan orang yang pohon zaqqum menjadi makanannya (HR. Tirmidzi).



3. Penderitaan Yang Berkepanjangan.

Neraka yang selalu dilalui dengan penderitaan akan dialami oleh manusia secara terus menerus sehingga penderitaan ini berkepanjangan dan tidak berujung, karena memang neraka itu kekal abadi, Allah swt berfirman: Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka mereka kekal di dalamnya. (QS. Al Baqarah [2]:39).



Derita yang berkepanjangan itu menunjukkan bahwa penghuni neraka tidak akan mati, bahkan tidak mendapatkan keringanan hukuman dari Allah swt sebagaimana firman-Nya: Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir (QS. Fathir [35]:36).



Karena itu dugaan bahwa neraka hanya dilalui beberapa hari saja merupakaan dugaan yang salah, Allah swt berfirman: Dan mereka berkata: “Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja”. Katakanlah: “Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui ? (Bukan demikian), yang benar barang siapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”. (QS. Al Baqarah [2]: 80-81)



4. Lapar Yang Tidak Teratasi.

Rasa lapar merupakan keadaan yang sangat tidak menyenangkan bagi kehidupan manusia. Di dunia ini kadangkala kita merasa lapar, bukan karena tidak ada makanan dan tidak ada uang, tapi belum memungkinkan bagi kita untuk makan, namun itu hanya beberapa saat.



Bagaimana dengan azabAllah swt kepada penghuni neraka dengan rasa lapar yang tidak terkira dan waktu yang sangat lama, karenanya mereka akan meminta tolong agar bisa mendapatkan makanan dan minuman, namun ternyata ketika diberi makan, bukan makanan yang Allah swt berikan tapi pohon berduri yang tidak bisa mengenyangkan, sedangkan minumannya adalah air yang amat panas yang menghancurkan isi perut.



Penderitaan yang sedemikian berat itu membuat penghuni neraka minta dimatikan saja, namun mereka dipastikan tidak akan mati, Rasulullah saw bersabda:



Rasa lapar akan ditimpakan kepada para penghuni naraka. Rasa lapar yang mereka alami itu sudah menyamai azab (di neraka). Mereka akan meminta tolong (untuk diberi makanan). Mereka diberi makanan berupa pohon berduri yang tidak menggemukkan dan tidak menghilangkan rasa lapar. Mereka kembali minta diberi makanan, lalu mereka diberi makanan yang menyumbat di kerongkongan. Mereka teringat kalau ada makanan yang tersendat di kerongkongan ketika masih di dunia, maka mereka menghilangkannya dengan cara minum air. Merekapun minta minum. Diangkatlah air yang mendidih untuk mereka dengan besi pengait. Ketika telah dekat di wajah mereka, maka air mendidik itu memanggang wajah mereka. Jika air itu telah sampai di perut, maka cairan itu akan memotong-motong isi perut mereka. Mereka akan berkata: “Panggilah malaikat penjaga neraka jahannam”. Lalu para malaikat penjaga jahannam berkata: “apakah belum datang kepadamu rasul-rasulmu yang membawa berbagai keterangan?”. Mereka menjawab: “Benar, sudah datang”. Malaikat penjaga jahannam berkata: “Berdo’alah kamu, doa orang kafir itu sia-sia”. Mereka kembali berkata: “Panggillah malaikat Malik”. Lalu mereka berkata: “Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja”. Malaikat Malik menjawab: “Kalian akan tetap tinggal (di neraka ini)”. (HR. Tirmidzi).



5. Ingin Keluar Tapi Tidak Bisa.

Penderitaan penghuni neraka yang sedemikian berat membuat mereka sudah tidak sanggup lagi menghadapinya, ingin rasanya penghuni neraka itu mati agar penderitaan tidak bisa dirasakan lagi, tapi matipun tidak akan terjadi pada mereka, karenanya mereka ingin segera bisa keluar dari neraka itu, namun hal itupun tidak mungkin bisa dilakukan dan azab yang dahsyat akan terus mereka rasakan dalam melalui hari-hari yang amat panjang.



Allah swt berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir sekiranya mereka mempunyai apa yang di bumi ini seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu (pula) untuk menebusi diri mereka dengan itu dari azab hari kiamat, niscaya (tebusan itu) tidak akan diterima dari mereka, dan mereka beroleh azab yang pedih, mereka ingin keluar dari neraka, padahal mereka sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya, dan mereka beroleh azab yang kekal “. (QS. Al Maidah [5]: 36-37).



Di dalam ayat lain, Ailah swt berfirman: Dan Adapun orang-orang yang fasik (kafir) maka tempat mereka adalah Jahannam. Setiap kali mereka hendak keluar daripadanya, mereka dikembalikan ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka: “Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu mendustakannya”. (QS As-Sajadah [32]: 20).



6. Penyesalah Yang Amat Dalam.

Dalam kehidupan akhirat yang tidak menyenangkan, banyak manusia yang merasakan penyesalan yang amat dalam dengan berbagai sebab, ada yang sebabnya mengikuti orang yang tidak benar, teman yang tidak baik, tidak mentaati Allah swt dan Rasul-Nya dan sebagainya.



Allah swt berfirman: (yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali. Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: “Seandainya Kami dapat kembali (ke dunia), pasti Kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami.” Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka (QS. Al Baqarah [2]: 166-167).



Di dalam ayat lain, Allah swt berfirman: Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul”. kecelakaan besarlah bagiku. Kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). (QS. Al Furqan [25]: 27-28).



Penyesalan yang tidak berguna juga dikemukakan Allah swt dalam firman-Nya karena siksa yang sudah tidak terelakkan lagi: Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata: “Alangkah baiknya, andaikata Kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul” (QS. Al-Ahzab[33]: 66).



Diantara gambaran penyesalan yang amat dalam itu adalah penghuni neraka menangis sejadi-jadinya, bahkan menangis yang sampai mengeluarkan air mata darah.



Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya para penghuni neraka benar-benar menangis sehingga kalau engkau menjalankan perahu di air mata mereka, tentu ia berjalan. Dan sesungguhnya mereka menaftgis (mencucurkan air mata) darah “. (HR. Hakim).



7. Malaikat Penjaga Yang Bengis dan Kejam.

Sebagai tempat yang diliputi oleh kesengsaraan, pasti setiap orang yang masuk ke dalam neraka tidak akan betah sehingga mereka ingin keluar darinya, namun hal itu tidak mungkin bila tanpa izin Allah SWT, karenanya neraka itu dijaga oleh malaikat-malaikat yang kasar, keras, kejam dan selalu mentaati perintah Allah swt sehingga meskipun suka menyiksa penghuninya sedemikian kejam, akan tetap melakukannya lagi atas perintah Allah swt dan tidak ada perasaan kasihan kepada manusia yang disiksanya.

Hal ini dinyatakan oleh Allah swt dalam firman-Nya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluarga-mu dari api neraka yang bahan bakar-nya adalah manusia dan batu; pen-jaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS At Tahrim [66]:6).

Karena itu pada saat manusia masuk ke neraka, ada perasaan tidak mau memasukinya karena memang tempat itu sangat tidak menyenangkan,

karenanya malaikat mendorong mereka dengan sekuat-kuatnya sehingga tidak ada manusia yang bakal menjadi penghuni neraka bisa lepas dari penjagaan malaikat itu.

Allah swt berfirman: Maka kecelakaan yang besarlah di hari itu bagi orang-orang yang mendustakan, (yaitu) orang-orang yang bermain-main dalam kebathilan, pada hari mereka didorong ke neraka Jahannam dengan sekuat-kuatnya. (QS. Ath Thur[52]: 11-13).



8. Sumur Yang Amat Dalam.

Neraka adalah tempat yang amat dalam sehingga bila seseorang dilem-parkan ke dalamnya, puluhan tahun baru sampai ke dasarnya, ini berarti baru dimasukkan saja manusia sudsh amat menderita karena terus melayang-layang di sumur neraka yang begitu lama dalam kobaran api, apalagi bila sudah betul-betul berada di dalamnya.
Rasulullah saw bersabda: Demi dzat yang diriku ada di tangan-Nya. Sesungguhnya jauhnya jarak antara piggir neraka sampai ke dasarnya seperti batu seukuran tujuh unta hamil dengan lemak dan dagingnya serta anak-anaknya yang jatuh diantara pinggiran neraka hingga mencapai dasarnya selama tujuh puluh tahun (HR. Thabrani dari Muadz bin Jabal ra).

Dari uraian di atas, cukuplah untuk menggambarkan betapa dahsyat penderitaan di neraka itu sehingga tidak bisa dikemukakan dengan kata-kata. Karenanya yang terpenting bagi kita adalah bagaimana kita bisa menjaga dan mencegah diri dan keluarga kita masing-masing dari neraka.



Sumber : Khairu Ummah, Edisi 20 & 21 Tahun XVIII - Mei 2009

Sunday, May 30, 2010

Mujahadah & Penyucian Jiwa

Nafsu umpama kanak-kanak seandainya engkau biarkan nescaya ia akan terus menyusu dan jika engkau melarangnya nescaya ia akan berhenti. Jihad dan mujahaddah ada 3 jenis
  1. jihad melawan musuh zahir
  2. jihad melawan syaitan
  3. jihad melawan nafsu
"Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan sebenar-benarnya". Al-Hajj 78

Sabda Rasulullah " Berjihadlah melawan hawa nafsu kamu sebagaimana kamu berjihad melawan musuh-musuhmu"

Hukum tazkiyyatunnafs atau penyucian jiwa adalah fardu ain.  Nafsu tidak akan sempurna kecuali dengan mujahaddah

Wednesday, May 26, 2010

Satu Persoalan

Cukupkah dengan  amalan yang kita lakukan hari ini untuk bertemu Rabbuljalil sahabatku sekalian?

Cukupkah dengan amalan wajib yang kita lakukan seharian itu untuk mengadapa Allah?

Cukupkah dengan amalan yang kita buat hari ini dengan apa yang telah Allah anugerahkan segala nikmat kepada kita?

Cukupkah kasih kita padaNya?

Cukupkah .....cukupkah.....cukupkah

Cukupkah maksiat yang kita lakukan untuk menganiayai diri kita sendiri...

Doa pohon kembalikan barang hilang

dipetik dari http://epondok.wordpress.com

Perbanyakkan baca surah al-Duha dan baca doa ini…



اللَّهُمَّ كَمَا رَدَدْتَ يُوسُفَ عَلَى أَبِيهِ رُدَّ عَلَيَّ ضَالَّتي
Allahumma kama radadta Yusufa ‘Ala Abihi Rudda ‘Alayya Dhallatiyy

Ya Allah sebagaimana Engkau kembalikan Yusuf kepada bapanya, Engkau kembalikan hartaku yang hilang

SATU AMALAN YANG HEBAT

SELAWAT AZIMIAH


اَللّهُمَّ اِنِّيْ أَسْاَلُكَ بِنُوْرِ وَجْهِ اللهِ الْعَظِيْمِ الَّذِي مَلأ أَرْكانَ عَرْشِ اللهِ الْعَظِيْمِ وَقَاْمَتْ بِهِ عَوَاْلِمُ اللهِ الْعَظِيْمِ أَنْ تُصَلِّىَ عَلَى مَوْلانَا مُحَمَّدٍ ذِي الْقَدْرِ الْعَظِيْمِ وَعَلَى آلِ نَبِيِّ اللهِ الْعَظِيْمِ بِقَدْرِ عَظَمَةِ ذَاْتِ اللهِ الْعَظِيْمِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَمَا فِيْ عِلْمِ اللهِ الْعَظِيْمِ صَلاةً دَاْئِمَةً بِدَوَاْمِ اللهِ الْعَظِيْمِ تَعْظِيْمًا لِحَقِّكَ يَا مَوْلانَا يَا مُحَمَّدُ يَا ذَا الْخُلُقِ الْعَظِيْمِ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ مِثْلَ ذَلِكَ وَاجْمَعْ بَيْنِىْ وَبَيْنَهُ كَمَا جَمَعْتَ بَيْنَ الرُّوْحِ وَالنَّفْسِ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا يَقَظَةً وَمَنَامًا وَاجْعَلْهُ يَارَبِّ رُوْحًا لِذَاْتِىْ مِنْ جَمِيْعِ الْوُجُوْهِ فِى الدُّنْيَا قَبْلَ الأخِرَةِ يَا عَظِيْمُ

Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kepadaMu dengan Nur Wajah Allah yang Maha Besar, yang memenuhi segala penjuru ‘Arasy Allah Yang Besar, dan dengannya berdiri seluruh alam Allah yang Agung. Moga Engkau berselawat ke atas penghulu kami Muhammad S.A.W yang mempunyai martabat yang agung dan ke atas keluarga Nabi Allah Yang Besar, dengan kadar kebesaran Zat Allah Yang Maha Besar, pada setiap kerlipan mata dan nafas sebanyak bilangan ilmu Allah Yag Maha Besar, dengan selawat yang berkekalan sebagaimana kekalnya Allah Yang Maha Besar, Penghormatan bagi Engkau wahai tuan kami, wahai Muhammad, wahai yang mempunyai akhlak yang besar (indah). Salam kesejahteraan daripadaMu ke atas keluarganya seperti yang demikian itu juga. Himpunkanlah di antara aku dan dia (Nabi Muhammad S.A.W ) sebagaimana Engkau menghimpunkan antara roh dan jasad, zahir dan batin sama ada ketika sedar atau tidur. Jadikanlah dia (Nabi Muhammad S.A.W ) wahai Tuhanku, roh bagi zatku daripada sekalian wajah (keadaan) di dalam dunia ini sebelum hari akhirat, wahai Allah yang Maha Besar.

ISTIFAR KABIR

أَََسْتَغفِرُ اللهَ العَظِيْمَ الََّذِيْ لاَاِلَهَ اِلاّ هُوَ الْحَيَّ القَيُّوْمَ غَفَّارَ الذُّنُوْبِ ذَالْجَلالِ وَالاِكْرَامِ وَأَتُوْبُ اِلَيْهِ مِنْ جَمِيْعِ الْمَعَاصِى كِلِّهَا وَالّذُنُوْبِ وَالأثَامِ وَمِنْ كُلِّ ذَنْبٍ أَذْنَبْتُهُ عَمْدًا وَخَطَأً ظَاهِرًا وَبَاطِنًا قَوْلاً وَفِعْلاً فِىْ جَمِيْعِ حَرَكَاتِىْ وَسَكَنَاتِىْ وَخَطَرَاتِىْ وَأَنْفَاسِىْ كِلِّهَا دَائِمًا أَبَدًا سَرْمَدًا مِنَ الذَّنْبِ الَّذِىْ أَعْلَمْ وَمِنَ الْذَّنْبِ الَّذِىْ لاَ أَعْلَمْ عََدَدَمَا أَوْجَدَتْهُ الْقُدْرَةُ وَخَصَّصَتْهُ الاِرَادَةُ وَمِدَادَ كَلِمَاتِ اللهِ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلاَلِ وَجْهِ رَبِّنَا وَجمَاَلِهِ وَكَمَالِهِ وَكَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى

Aku memohon keampunan kepada Allah Yang Maha Besar, yang bahawasanya tiada Tuhan melainkan Dia, Tuhan yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri dengan sendirinya. Maha Pengampun bagi segala dosa, wahai yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Aku bertaubat kepada-Nya daripada segala jenis maksiat, dosa dan kesalahan yang telah aku lakukan sama ada dengan sengaja atau tidak sengaja, sama ada yang zahir mahu pun yang batin, sama ada pada perkataan, perbuatan dalam setiap pergerakan atau diamku, yang terlintas di hatiku dan diriku semuanya selama-lamanya. Tidak kira sama ada dosa-dosa yang aku ketahui atau tidak aku ketahui, sebanyak mana yang dicakupi oleh Ilmu Allah, yang dihitung oleh buku amalan dan yang ditulis oleh pena. Sebanyak mana yang diadakan oleh Qudrat dan dituntut oleh Iradat dan sebanyak tinta kalimah-kalimah Allah sepertimana yang selayaknya bagi kebesaran zat Tuhan kami ,keelokanNya, kesempurnaanNya dan sepertimana yang dikasihi oleh Tuhan kami dan yang diredhaiNya.

Tuesday, May 25, 2010

Ubat Penyejuk

SELAWAT SYIFA

بِسْـمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِـهَا وَعَافِيَةِ الأَبْدَنِ وَشِفَا ئِـهَا وَنُوْرِ الأَبْصَارِ وَضِيَائِـهَا وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّـمَ


amalan untuk mendapat syafaat dari Rasulullah, penawar penyakit, dan kepanasan isim

Amalan Kerezekian

SUJUD AKHIR SUNAT DHUHA DIBACA 40 KALI

وَهَبْ لِى يَاوَهَابْ عِلْمًا حِكْمَةً للِرِزْقِ يَارَزّاَقْ كُنْ لِيْ مُسَـهَّلَهْ

Wahab lii yaa wahaab ilman hikmatan lirizki yaa razaak kun lii mussah halah

MASALAH WAS-WAS AIR KENCING

Istibra' (Membersihkan sisa-sisa air kencing di dalam zakar)


Istibra' dilakukan dengan cara:

• Mengusap dengan kuat antara lubang dubur dan zakar sebanyak tiga kali . Usapan hendaklah dilakukan sehala saja dari arah dubur ke telur zakar.

• Meletakkan telunjuk di bawah batang zakar dan ibu jari di atas batang zakar dan lalu mengusapkannya dengan tekanan hingga ujung zakar sebanyak tiga kali

• Menekan ujung zakar [kepala zakar] tiga kali. Dilakukan seperti memerah kepala zakar, untuk mengeluarkan sisa-sia air kencing.

Jika setelah istibra' keluar cairan yang meragukan apakah air kencing atau bukan maka dianggap suci dan tidak membatalkan wudhu tetapi jika tidak istibra', maka dihukumi najis dan membatalkan wudhu'. Antara manfaat amalan Istibra' ialah mencegah masalah Prostate dan masalah radang jangkitan pada saluran kencing.

Sunday, May 23, 2010

AL FATIHAH






1. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].

2. Segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam[3].

3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

4. Yang menguasai[4] di hari Pembalasan[5].

5. Hanya Engkaulah yang kami sembah[6], dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan[7].

6. Tunjukilah[8] kami jalan yang lurus,

7. (yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.[9]

TASBIH KEMUNING HITAM - SEDIA UNTUK TEMPAHAN